Seperti
ditulis oleh Kusnendi, Drs.,M.S.
Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu
usaha atau bisnis tertentu.
Sifat-sifat rencana usaha :
·
FOKUS,
artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta dengan
tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan.
·
RASIONAL
DAN FAKTUAL, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk
akal, realistik, berorientasi masa depan sera didukung dengan fakta2 yang ada.
·
BERKESINABUNGAN
DAN ESTIMASI, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan
yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan tentang kondisi di masa depan.
·
PREPARE
DAN FLEKSIBEL, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu
pedoman untuk tindakan-2 yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan
perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
·
OPERASIONAL,
artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat
dilaksanakan.
Manfaat rencana usaha :
·
Pekerjaan
dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang
jelas.
·
Menghindari
pekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber daya yang
lebih efisien.
·
Menyediakan
alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.
·
Menyediakan
landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
ARTINYA
perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah
ditetapkan akan tercapai.
Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha
Rencana
Usaha yang baik harus didasari latar blakang yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuan semua pihak serta faktor-2 lain yang terlibat dalam menjalankan
usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam menilai kemampuan pelaksana
usaha dan faktor-2 lainnya akan mengakibatkan Rencana usaha yang baik tidak
mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan. Akibatnya rencana yang baik itu
hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum membuat rencana usaha yang baik
lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut :
1.
Indentifikasi peluang usaha.
Ide usaha
banyak berterbaran disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang usaha.
Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha Anda, itu
kalau usaha Anda bersifat lokal.
Pada umumnya
suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran
untuk produk tersebut masih lebih kecil dari permintaan. Peluang usaha timbul
ketika permintaan pasar lebih besar dari penawaran.
Sebaiknya
peluang usaha yang demikianlah yang menjadi pilihan Anda. Pilihlah beberapa
peluang usaha tersebut untuk dibanding bandingkan dengan faktor faktor lainnya.
2.
Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai
dengan kepribadian Anda.
Dalam
penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah usaha itu mampu
memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi kepribadian Anda apakah jenis
usaha tersebut bisa diterima.
Misal
peluang usaha minuman keras atau usaha itu menuntut Anda untuk mobil (selalu
tidak ditempat). Dari segala aspek usaha-2 tersebut sebetulnya dapat menjanjikan
keuntungan yang besar, namun secara kepribadian Anda tidak merasa cocok dengan
usaha-2 tsb.
Tentunya
solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah menolak peluang tersebut, atau
solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha tsb. untuk dijalankan atau
diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga berakibat adanya perbedaan pola
management dan kepemilikan dalam membuat rencana usaha Anda. Pilihlah ide usaha
selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu, tenaga, dan tentunya dorongan
hati nurani yang dibutuhkan dalam mengelola usaha tersebut.
3.
Ketersedian bahan baku, barang atau
jasa.
Faktor
ketersedian bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan faktor handalan,
artinya tampa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau tidak dapat
berproduksi.
Mungkin saja
bagi pemain lama ketersedian bahan baku mudah tersedia, namun buat pemain baru
tidak mudah untuk mendapatkannya, mungkin keterbatasan persedian dipasar,
kesulitan transportasi, volume pembelian yang harus besar dll. Anda bisa saja
mendapatkan tapi dengan harga khusus (lebih mahal).
Contoh lain
ternyata bahan baku atau barang tersebut hanya musiman sehingga tidak setiap
saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi sistim stok untuk
pengadaan bahan baku atau barang dan tentunya hal ini menambah biaya tempat
penyimpanan. Contoh lain sejauh mana pengenaan pajak atas bahan baku, barang
atau jasa yang dimaksud. Jangan sampai hal ini baru diketahui setelah usaha
beroperasi, karena hal ini berakibat tersendat-sendatnya produksi dan biaya produksi
meningkat, harga jual jadi tidak konpetitip lagi.
4.
Kemampuan mencari dan mendapatkan
konsumen.
Faktor lain
yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada prinsipnya jika ingin membuat
usaha apa saja bisa, selain banyak untuk dipilih juga penawaran usahapun
banyak. Begitu juga target pasar atau konsumenpun melimpah.
Pertanyaannya
mau ngga konsumen membeli atau memakai produk anda atau Anda mampu ngga mencari
dan meyakinkan agar konsumen mau membeli atau memakai produk atau jasa Anda.
Untuk itu harus dilakukan tes dan survey terlebih dahulu.
Contoh yang
gampang adalah usaha makanan. Buatlah contoh makanan dan tawarkan kepada orang2
terdekat dan seterusnya diluar orang yang Anda kenal, survey dan pelajari
bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki
rasa dan kwalitas sesuai saran temen atau konsumen Anda.
Jika sudah
yakin carilah pasar lebih luas namun jangan produksi dulu terlalu banyak. Tetap
tanggapi keluhan dan saran konsumen Anda. Buat langkah2 untuk bisa meningkatkan
produksi dan memperluas konsumen. Ingat jangan sampai produk Anda diobralpun
tidak dilirik konsumen.
5.
Mengindetifikasi kemampuan skill dan
kesiapan mental.
Kemampuan
Anda dan orang2 yang terlibat dalam menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau
dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental
mereka.
Apabila itu
yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang dibuat tetap saja tidak
akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut menjadi suatu rencana
kegagalan.
Hal ini
pernah saya alami, rencana usaha dan proposal kelayakan usaha kami buat sebaik
mungkin, setelah dipresentasikan terkumpulah modal ratusan juta. Namun apa yang
terjadi berikutnya adalah kegagalan yang terjadi.
Faktor
faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola belum siap sehingga tidak
menjalankan fungsinya masing2. Produksi usaha sudah besar besaran padahal
target pasar atau konsumen belum ada satupun yang mentanda tangani kontrak
pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan akhirnya tidak ada uang kas
sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua program usaha tidak sepenuhnya
berjalan.
Pemilik
modal tidak percaya lagi terhadap pengelola usaha untuk menambah modal dan
akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya. Jika kemampuan dan mental SDM
belum siap, buatlah program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan merubah
mental. Peluang Usaha bagus namun tidak ditunjang SDM yang memadai tetap akan
terjadi kegagalan.
6.
Faktor external yang teribat.
Kalau
pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau lembaga atau
perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda.
Inventaris
pihak-pihak yang akan terlibat langsungbdan tidak langsung dalam Anda memulai
dan menjalankankanusaha. Hubungi mereka cari tahu apa yang mereka butuhkan dari
Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka, kalau perlu lakukan negosiasi
untuk kemudahan dan penekanan biaya demi efisiensi usaha Anda.
Faktor
external misalnya lembaga hukum atau notaris, pajak, izin usaha, pemilik lokasi
usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan daya listrik (PLN), pihak
keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan. Cari lebih tahu lagi pihak2
external tersebut.
Semakin
kenal baik dengan mereka semakin mudah dan jelas Anda berhubungan dan
bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan penentuan biaya-biaya agar
bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja usaha. Jangan sampai terjadi
biaya tak terduga melampaui beratus-ratus persen dari anggaran.
7.
Hitung kemampuan modal dan buat
solusinya jika kurang.
Hitung
besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai , mengoperasikan,
memproduksi dan lainnya.
Kekurangan
cermatan perhiungngan ini akan tersendat sendatnya jalan usaha Anda. Ketiadaan
atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam untuk tidak segera memulai
usaha.
Harus diakui
bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha,
ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan
modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari
sumber sumber pemodalan yang ada untuk bisa memperoleh modal usaha.
Lakukan
indentifikasi sumber modal dengan cermat, kalau perlu lakukan negosiasi dengan
baik, karena ini menyangkut biaya biaya dan kelengkapan dokumen yang harus Anda
siapkan.
Beberapa
contoh sumber dana seperti teman atau saudara, Ventura Capital, Pinjaman Bank
atau bisa bergabung dengan usaha lain.
8.
Dokumentasi dan membuat proposal
usaha.
Hasil-hasil
indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau
rencaa program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau
dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA.
Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik yaitu rencana yang benar-benar
berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil wawancara
yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat hasil perencanaan yang matang
dll.