PENGUKURAN RESIKO
Setelah manajer resiko mengidentifikasi berbagai jenis resiko yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya resiko itu harus diukur.
Perlunya pengukuran resiko adalah:
·
Untuk menentukan relatif pentingnya
·
Untuk memperoleh informasi yang akan menolong
untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko yang tepat untuk
menanganinya
Dimensi yang harus Diukur
Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi
resiko yang perlu diukur yaitu:
·
Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi
·
Keparahan dari kerugian tersebut
Dari penilaian tersebut, dapat diketahui:
·
rata-rata nilainya dalam periode anggaran
·
Variasi nilai dari satu periode anggaran ke
periode anggaran sebelum dan berikutnya
·
Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian
itu jika seandainya kerugian tersebut ditanggung sendiri
Konsep probabilitas
Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan
terjadinya suatu kejadian atau kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu.
·
Sample Space : Suatu set dari kejadian tertentu
yang diamati (S)
·
Event : Merupakan segmen atau bagian dari Sample
Space (E)
Tanpa
Bobot : P (E) = E
S
Dengan Bobot :
P (E) = W (E)
W (S)
Dimana : P(E) = probabilitas terjadinya event
E =
sub set atau
event
S =
sample space atau
set
W =
bobot dari masing-masing event
Asumsi dalam Probabilitas
1.
Bahwa kejadian atau event tersebut akan terjadi
2.
Bahwa kejadian-kejadian tersebut adalah mutually
exclusive, artinya dua peristiwa tidak akan terjadi secara bersamaan
3.
Bahwa pemberian bobot pada masing-masing
peristiwa dalam set adalah positif, sebab besarnya probabilitas akan berkisar
antara 1 dan 0, di mana peristiwa yang pasti terjadi probabilitasnya 1,
sedangkan peristiwa yang pasti tidak terjadi probabilitasnya 0
Aksioma Definisi Probabilitas
1.
Probabilitas adalah suatu nilai/angka yang
besarnya terletak antara 0 dan 1, yang diberikan pada masing-masing peristiwa
0 ≤ P (A) ≤ 1
2.
Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas
dari peristiwa-peristiwa yang mutually exclusive dalam sample space adalah 1
3.
Probabilitas suatu peristiwa yang terdiri dari
sekelompok peristiwa yang mutually exclusive dalam suatu set (sample space)
merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing probabilitas yang terpisah
Sifat Probabilitas
Probabilitas adalah aproksimasi. Jarang sekali terjadi atau
bahkan tidak mungkin dapat diketahui besarnya probabilitas secara mutlak (pasti
sama dengan kenyataan).
PENANGGULANGAN RESIKO
Setelah manajer resiko melakukan identifikasi dan mengukur
resiko, maka tahap selanjutnya adalah memilih cara penanggulangan resiko. Seorang
manajer resiko pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara
menanggulangi resiko:
·
Penanganan Resiko (Risk Control)
·
Pembiayaan Resiko (Risk Financing)
1.
Penanganan Resiko
Beberapa metode yang dapat digunakan:
Beberapa metode yang dapat digunakan:
·
Menghindari resiko
·
Mengendalikan kerugian
·
Pemisahan resiko
·
Melakukan kombinasi atau pooling
·
Memindahkan resiko
♠
Mengendalikan Kerugian
Pengendalian kerugian bertujuan utk:
·
Memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian
·
Mengurangi keparahan bila suatu resiko memang
terjadi.
Tujuan tersebut dapat tercapai dgn cara:
Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian. Yakni
berusaha untuk mengurangi atau jika bisa menghilangkan peluang terjadinya
kerugian
♠
Pengendalian kerugian menurut lokasi
Menurut W.Haddon kemungkinan dan
keparahan kerugian kecelakaan lau lintas tergantung pada kondisi dari:
·
Orang yang menggunakan jalan
·
Kendaraan
·
Lingkungan umum jalan yg meliputi faktor2
seperti desain, pemeliharaan, rambu-rambu, keadaan lalu lintas
♠
Pengendalian menurut timing
Pendekatan ini berkaitan dengan malsaah kapan metode
pencegahan/pengendalian digunakan, yg dapat terjadi:
·
Sebelum terjadinya peril
·
Selama terjadinya peril
·
Sesudah terjadinya peril
♠
Pemisahan
Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang
menghadapi resiko yang sama. Jadi dengan cara menambah banyaknya”independent
exposure unit” sehingga probabilitas kerugian dapat diperkecil. Maksud
pemisahan adalah utk mengurangi jumlah kerugian akibat terjadinya peril.
♠
Kombinasi atau Pooling
Adalah usaha menambah banyaknya exposure unit dalam
batas kendali perusahaan dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami lebih
dapat diramalkan, sehingga resikonya lebih kecil.
Mis. Perusahaan tranportasi memperbanyak armadanya agar
peluang terjadinya kecelakaan diperkecil
♠
Pemindahan Resiko
Dapat dilakukan dengan cara:
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi resiko
dipindahkan ke pihak lain yang dinyatakan dgn tegas dalam transaksi atau
kontrak. Mis. Perusahaan menyerahkan pengangguktan produknya pd perusahaan
transportasi.
Resikonya sendiri yang dipindahkan
mis. Dalam perjanjian sewa
menyewa rumah, biasanya pemilik rumah memindahkan resiko kerusakan akibat
kelalaian penyewa pada penyewa
Pembiayaan Resiko
Cara/metode yang dapat
digunakan adalah:
·
Pemindahan resiko dengan pembiayaan (risk
financing transfer)
·
Melakukan retensi (menangani sendiri resiko yang
dihadapi)
a.
Risk Financing Transfers
Pemindahan resiko dengan cara ini berarti pennaggung harus
mencari dana eksternal utk membayar kerugian yang diderita oleh tertanggung.
Dapat dilakukan dengan cara:
·
Transfer resiko pada perusahaan asuransi
(mengasuransikan)
·
Transfer resiko pada perusahaan yang bukan
perusahaan asuransi (noninsurance transfer)Noninsurance transfer
Biasanya dilakukan melalui kontrak-kontrak bisnis biasa atau
melalui kontrak khusus utk pemindahan resiko.
Isi kontrak berkenaan dengan pemindahan tanggung jawab atas
kerugian terhadap:
·
Harta kekayaan
·
Net income
·
Personil
·
Tanggung jawab kpd pihak ketiga
b.
Meretensi
Artinya perusahaan menanggung sendiri resiko keuangan dari
suatu peril dan merupakan bentuk penanggulangan resiko yang paling umum. Sumber
dana penanggulangan resiko ditanggung sendiri oleh perusahaan ybs. Penanggulangan
dapat bersifat pasif (tidak direncakana) atau aktif (direncanakan). Beberapa
alasan mengapa suatu perusahaan melakukan retensi dalam penanggulangan resiko:
·
Merupakan keharusan krn tidak ada alternatif
lain. mis. Kerugian krn bencana alam, tindakan kriminal, keusangan, dll.
·
Berdasarkan pertimbangan biaya, artinya jika
dipindahkan resiko tsb biayanya lebih mahal
·
Bila perkiraan expected loss dari manajer resiko
lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi
·
Berdasarkan prinsip “opportunity cost” dimana
manajer resiko berpendapat bhw penggunaan dana utk kepentingan investasi lebih
menguntungkan drpd membayar premi
·
Kualitas layanan dari penanggung dianggap kurang
memuaskan dibandingkan dengan bila resiko tersebut ditangani sendiri.
Kelemahan Retensi Resiko
·
Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi
lbh besar dari biaya yang dibebankan perusahaan asuransi
·
Expected lossnya lebih besar dari yang
diperkirakan perusahaan asuransi
·
Exposure unitnya sedikit sehingga resiko tinggi
·
Ketidakmampuan keuangan perusahaan utk menopang
maximum possible losses atau maximum probable losses dalam jangka pendek
sumber:
No comments:
Post a Comment