SOFTSKILLS | UNIVERSITAS GUNADARMA

Wednesday, January 8, 2014

Topik 11 | Kelompok 3 | Prinsip-prinsip Pengukuran Resiko

PENGUKURAN RESIKO

Setelah manajer resiko mengidentifikasi berbagai jenis resiko yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya resiko itu harus diukur.
Perlunya pengukuran resiko adalah:
·         Untuk menentukan relatif pentingnya
·         Untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko yang tepat untuk menanganinya
Dimensi yang harus Diukur
Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi resiko yang perlu diukur yaitu:
·         Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi
·         Keparahan dari kerugian tersebut
Dari penilaian tersebut, dapat diketahui:
·         rata-rata nilainya dalam periode anggaran
·         Variasi nilai dari satu periode anggaran ke periode anggaran sebelum dan berikutnya
·         Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian  itu jika seandainya kerugian tersebut ditanggung sendiri


Konsep probabilitas 
Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu.

·         Sample Space : Suatu set dari kejadian tertentu yang diamati (S)
·         Event : Merupakan segmen atau bagian dari Sample Space (E)
Tanpa Bobot  : P (E) =     E
                                                                                S
Dengan Bobot : P (E) =   W (E)
                                                                W (S)
Dimana : P(E) = probabilitas terjadinya event
   E           = sub set atau event                   
  S            = sample space atau set            
  W          = bobot dari masing-masing  event
Asumsi dalam Probabilitas
1.       Bahwa kejadian atau event tersebut akan terjadi
2.       Bahwa kejadian-kejadian tersebut adalah mutually exclusive, artinya dua peristiwa tidak akan terjadi secara bersamaan
3.       Bahwa pemberian bobot pada masing-masing peristiwa dalam set adalah positif, sebab besarnya probabilitas akan berkisar antara 1 dan 0, di mana peristiwa yang pasti terjadi probabilitasnya 1, sedangkan peristiwa yang pasti tidak terjadi probabilitasnya 0
Aksioma Definisi Probabilitas
1.       Probabilitas adalah suatu nilai/angka yang besarnya terletak antara 0 dan 1, yang diberikan pada masing-masing peristiwa
0 ≤ P (A) ≤ 1
2.       Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas dari peristiwa-peristiwa yang mutually exclusive dalam sample space adalah 1
3.       Probabilitas suatu peristiwa yang terdiri dari sekelompok peristiwa yang mutually exclusive dalam suatu set (sample space) merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing probabilitas yang terpisah
Sifat Probabilitas
Probabilitas adalah aproksimasi. Jarang sekali terjadi atau bahkan tidak mungkin dapat diketahui besarnya probabilitas secara mutlak (pasti sama dengan kenyataan).


PENANGGULANGAN RESIKO
Setelah manajer resiko melakukan identifikasi dan mengukur resiko, maka tahap selanjutnya adalah memilih cara penanggulangan resiko. Seorang manajer resiko pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara menanggulangi resiko:
·         Penanganan Resiko (Risk Control)
·         Pembiayaan Resiko (Risk Financing)

1.       Penanganan Resiko
Beberapa metode yang dapat digunakan:
·         Menghindari resiko
·         Mengendalikan kerugian
·         Pemisahan resiko
·         Melakukan kombinasi atau pooling
·         Memindahkan resiko

        Mengendalikan Kerugian
Pengendalian kerugian bertujuan utk:
·         Memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian
·         Mengurangi keparahan bila suatu resiko memang terjadi.
Tujuan tersebut dapat tercapai dgn cara:
Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian. Yakni berusaha untuk mengurangi atau jika bisa menghilangkan peluang terjadinya kerugian
        Pengendalian kerugian menurut lokasi
     Menurut W.Haddon kemungkinan dan keparahan kerugian kecelakaan lau lintas tergantung pada kondisi dari:
·         Orang yang menggunakan jalan
·         Kendaraan
·         Lingkungan umum jalan yg meliputi faktor2 seperti desain, pemeliharaan, rambu-rambu, keadaan lalu lintas
        Pengendalian menurut timing
Pendekatan ini berkaitan dengan malsaah kapan metode pencegahan/pengendalian digunakan, yg dapat terjadi:
·         Sebelum terjadinya peril
·         Selama terjadinya peril
·         Sesudah terjadinya peril
        Pemisahan
Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi resiko yang sama. Jadi dengan cara menambah banyaknya”independent exposure unit” sehingga probabilitas kerugian dapat diperkecil. Maksud pemisahan adalah utk mengurangi jumlah kerugian akibat terjadinya peril.
        Kombinasi atau Pooling
Adalah usaha menambah banyaknya exposure unit  dalam batas kendali perusahaan dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan, sehingga resikonya lebih kecil.
Mis. Perusahaan tranportasi memperbanyak armadanya agar peluang terjadinya kecelakaan diperkecil
        Pemindahan Resiko
Dapat dilakukan dengan cara:
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi resiko dipindahkan ke pihak lain yang dinyatakan dgn tegas dalam transaksi atau kontrak. Mis. Perusahaan menyerahkan pengangguktan produknya pd perusahaan transportasi.
Resikonya sendiri yang dipindahkan
      mis. Dalam perjanjian sewa menyewa rumah, biasanya pemilik rumah memindahkan resiko kerusakan akibat kelalaian penyewa pada penyewa 

Pembiayaan Resiko
      Cara/metode yang dapat digunakan adalah:
·         Pemindahan resiko dengan pembiayaan (risk financing transfer)
·         Melakukan retensi (menangani sendiri resiko yang dihadapi)

a.       Risk Financing Transfers
Pemindahan resiko dengan cara ini berarti pennaggung harus mencari dana eksternal utk membayar kerugian yang diderita oleh tertanggung.
Dapat dilakukan dengan cara:
·         Transfer resiko pada perusahaan asuransi (mengasuransikan)
·         Transfer resiko pada perusahaan yang bukan perusahaan asuransi (noninsurance transfer)Noninsurance transfer

Biasanya dilakukan melalui kontrak-kontrak bisnis biasa atau melalui kontrak khusus utk pemindahan resiko.
Isi kontrak berkenaan dengan pemindahan tanggung jawab atas kerugian terhadap:
·         Harta kekayaan
·         Net income
·         Personil
·         Tanggung jawab kpd pihak ketiga

b.      Meretensi
Artinya perusahaan menanggung sendiri resiko keuangan dari suatu peril dan merupakan bentuk penanggulangan resiko yang paling umum. Sumber dana penanggulangan resiko ditanggung sendiri oleh perusahaan ybs. Penanggulangan dapat bersifat pasif (tidak direncakana) atau aktif (direncanakan). Beberapa alasan mengapa suatu perusahaan melakukan retensi dalam penanggulangan resiko:
·         Merupakan keharusan krn tidak ada alternatif lain. mis. Kerugian krn bencana alam, tindakan kriminal, keusangan, dll.
·         Berdasarkan pertimbangan biaya, artinya jika dipindahkan resiko tsb biayanya lebih mahal
·         Bila perkiraan expected loss dari manajer resiko lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi
·         Berdasarkan prinsip “opportunity cost” dimana manajer resiko berpendapat bhw penggunaan dana utk kepentingan investasi lebih menguntungkan drpd membayar premi
·         Kualitas layanan dari penanggung dianggap kurang memuaskan dibandingkan dengan bila resiko tersebut ditangani sendiri.

Kelemahan Retensi Resiko
·         Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi lbh besar dari biaya yang dibebankan perusahaan asuransi
·         Expected lossnya lebih besar dari yang diperkirakan perusahaan asuransi
·         Exposure unitnya sedikit sehingga resiko tinggi

·         Ketidakmampuan keuangan perusahaan utk menopang maximum possible losses atau maximum probable losses dalam jangka pendek



sumber:

No comments:

Post a Comment