SOFTSKILLS | UNIVERSITAS GUNADARMA

Monday, November 11, 2013

Tulisan 2 | Fungsi Sebenarnya Jas Almamater


Di dunia ini ada macam-macam jas. Tiap jas punya fungsinya masing-masing. Jas hujan dipake biar nggak keujanan, jas formal untuk bos-bos, jas do it untuk pencinta sepatu olahraga dan jas jus untuk menghilangkan haus.

Bagi anak-anak kuliah, ada satu jas yang sangat disayang walaupun udah kumel, kekecilan, kancingnya copot, dan jarang dicuci. Jas itu adalah jas almamater. Jas almameter adalah pakaian sakral bagi anak kuliah, apalagi anak kuliah yang baru masuk. Setelah dua semester atau lebih, barulah fungsi jas almamater itu kita rasakan. Apa sajakah itu? Ini dia jawabannya.

Mejeng di acara TV
Mahasiswa adalah sasaran empuk stasiun TV yang kekurangan penonton untuk acara in house-nya. Mahasiswa mudah dibujuk dengan diiming-imingi eksistensi dan bisa nongol di TV. Padahal mah yang di-shoot sama camera person cuma yang cakep-cakepnya doang.

Kamu pernah nonton acara Bukan Empat Mata atau Kick Andy? Nah, acara-acara kayak gitu kan biasanya banyak mahasiswa yang diundang. Dan semuanya kudu pake jas almamater tuh. Saat-saat seperti itulah jas sakti itu berfungsi. Temen yang udah ikut ke kantor TV-nya tapi nggak bawa jas jangan harap bisa masuk ke studio.

Demo
Turun ke jalan berorasi dengan ngebawa identitas mahasiswa tanpa make jas almamater itu sama aja kayak makan gado-gado tapi nggak pake sayur. Jas almamater adalah seragam wajib mahasiswa untuk berdemo. Tanpanya, mahasiswa cuma dikira orang-orang bayaran belaka.

Kuliah Kerja Nyata
Beberapa kampus ada yang mewajibkan mahasiswanya untuk mengabdi ke masyarakat di daerah lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Nah pada saat itulah, jas almameter jadi sangat berfungsi. Pas bikin-bikin program ke kantor desa, bikin bakti sosial, atau dateng ke pengajian, jas almamaterlah yang kita pake.

Pamer pas main ke bekas SMA
Yah, walaupun lebai tapi ada juga beberapa anak yang menjadikan jas almamater kampus kayak jaket angkatan pas SMA, bisa dipake ke mana-mana untuk pamer. Tiap reuni sekolah mereka sengaja dateng pake jas almamater, ngakunya sih lagi keabisan jaket padahal mah mau nyombong. Aahh, jangan ditiru yah. Norak.

Minta sumbangan ke jalan
Sekarang banyak kan tuh mahasiswa yang turun ke jalan bikin aksi kemanusiaan. Dengan modal jas almamater dan kotak sumbangan mereka mejeng di lampu merah. Well, anak-anak kayak gini perlu kita apresiasi. Mereka rela panas-panasan untuk ngumpulin sumbangan. Kita berdoa aja semoga nggak ada pengemis atau preman yang manfaatin jas almamater biar gampang ngedapetin duit.

Tanda panitia pas acara kampus
Kalau lagi nggak ada dana untuk bikin kaos panitia, maka jas almamater adalah solusi atas permasalahan itu. Panitia acara-acara kampus emang selalu ngerasa harus membedakan diri dengan pesertanya, nggak cukup dengan ID Panitia saja. Nah, acara yang paling sering butuhin almamater adalah ospek. Ya, kakak-kakak senior baru yang jadi panitia ospek pasti bakal cinta banget sama jas almamater.



sumber :

Tulisan 1 | 5 Fungsi Sebenarnya Wisuda



Memang benar, wisuda adalah momen yang berharga bagi para pemuda. Wisuda sering banget dianggep sebagai bukti kalau salah satu pencapaian besar hidup, yaitu menempuh pendidikan. Ketika kita lulus kuliah, wisuda emang dibuat untuk merayakan kelulusan kita itu. 

Eits, tapi kalau dilihat-lihat lagi, sekarang-sekarang ini esensi utama wisuda kayaknya udah bukan sekadar ngerayain kelulusan deh. Justru budaya-budaya yang muncul saat wisuda datang itulah yang malah diutamain bagi anak muda macam kita ini. Alhasil fungsi wisuda pun jadi makin banyak. Apa sajakah itu?

Foto Bareng Keluarga
Rumah mana yang nggak majang foto wisudaan? Kayaknya nggak ada. Semua keluarga selalu bangga bisa memajang bukti kalau anaknya sudah lulus dari perguruan tinggi. Karena itulah tiap kali wisuda kita pasti disuguhin sama berbagai tawaran untuk berfoto, entah itu di studio yang latar belakangnya gambar-gambar buku, di depan tulisan kampus, atau di mana pun.

Bergaya dengan Jas dan Kebaya 
Weits, jarang-jarang banget ada momen di mana kamu dan teman-teman kamu bisa dandan semaksimal mungkin. Karena itulah wisuda juga bisa jadi ajang kita untuk tampil. Apalagi setelah wisuda itu ada momen foto studio, nggak enak kan kalau kita tampil biasa aja. 

Karena itulah banyak juga orang-orang yang niat banget mempersiapkan dirinya. Beli bahan untuk kebaya, keliling-keliling mal untuk jas dan sepatu yang pas, nyari tukang jahit dan nyari salon untuk make up, serta dandanan dari pagi buta. Nyunyu sih mau ngingetin aja, jangan sampe tampilan kamu pas wisuda sampe seheboh ondel-ondel.

Momen Perkenalan Pacar dan Keluarga
Punya pacar yang mau wisuda? Nyunyu yakin pasti ada dari kamu yang deg-degan karena pas wisuda nanti untuk pertama kalinya kamu bakal ketemu orang tua si pacar.  Yap, wisuda emang jadi ajang pertemuan antara pacar dan orang tua. Untuk yang emang udah kenal, wisuda bisa untuk mengakrabkan diri, untuk yang belum sempat di ajak ke rumah itu adalah saatnya kamu kenalan. Dan untuk kamu yang backstreet, wisuda adalah ajang untuk menguji keberanian kamu. Nah lho?!

Motivasi Untuk Cepet Cari Pacar
Nggak tau dari mana awal mitosnya, semua orang mikir kalau wisuda itu harus punya pendamping wisuda yang notabenenya adalah pacar. Nah, karena itulah banyak banget orang yang ngerasa harus udah punya pacar sebelum wisuda dateng. Biar pas keluar dari ruang upacara wisuda ada yang ngasih bunga, biar ada yang bisa diajak foto bareng sambil gandengan, dan lain-lain. Sisi positifnya adalah, kita jadi termotivasi untuk cari pacar. Yuk, yang jomblo, mari digencarkan pencariannya.

Ajang Cari Uang
Kehabisan uang? Wisuda bisa banget dijadiin ajang cari penghasilan. Banyak yang bisa diobjekin, mulai dari buka jasa foto, jualan bunga, jualan merchandise kampus, atau bisa juga jadi joki pendamping wisuda.

Nggak cuma kita-kita aja, banyak juga pihak kampus yang menjadikan wisuda sebagai ajang cari duit, apalagi kampus-kampus swasta. Banyak kan kampus yang mematok biaya gede banget untuk wisudaan?


Kalau diliat dari katanya, wisuda itu mengalami pemborosan bahasa. Wis dalam bahasa jawa itu artinya sudah. Berarti ada wis-uda itu adalah ‘udah udah.’ Karena itu, bijak-bijaklah dalam berwisuda biar nggak cuma jadi ajang pemborosan aja. Okeh?! 


sumber :

Topik 7 | Kelompok 3 | Fungsi Manajemen Resiko

Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen Risiko adalah berkaitan dengan kegiatan keamanan, yang tujuannya
adalah menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian
akibat kejahatan dan semua gangguan sosial atau gangguan alamiah, yang
mungkin membahayakan kehidupan dan perkembangan perusahaan.
Manajemen Risiko dan Asuransi
Asuransi merupakan bagian dari manajemen risiko, karena asuransi
merupakan salah satu cara penanggulangan risiko, sebagai hasil perumusan
strategi penanggulangan risiko dari manajemen risiko.

Persamaan Manajemen Risiko dan Asuransi:
Kedua-duanya merupakan kegiatan manajemen, yang berkaitan dengan
upaya penanggulangan risiko murni yang dihadapi oleh perusahan.

Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi:
Manajemen Risiko
1.      Lebih menekankan kegiatannya pada menemukan dan menganalisis risiko murni.
2.      Tugasnya hanya memberikan penilaian belaka terhadap semua teknik penanggulangan risiko (termasuk asuransi)
3.      Pelaksanaan programnya menghendaki adanya kerja sama dengan sejumlah individu dan bagian-bagian dari perusahaan.
4.      Keputusan manajemen risiko mempunyai pengaruh yang lebih luas/besar terhadap operasi perusahaan.
Asuransi
1.      Merupakan salah satu cara menanggulangi risiko murni tertentu.
2.      Tugasnya menangani seluruh proses pengalihan risiko
3.      Melibatkan jumlah orang dan kegiatankegiatan yang lebih kecil.
4.      Keputusan di bidang asuransi mempunyai pengaruh yang lebih terbatas.

Fungsi pokok manajemen risiko :
a.      Menemukan kerugian potensial
Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi.
b.      Mengevaluasi kerugian potensial
Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau kegawatan kerugian.
c.       Menentuka cara penanggulangan risiko
Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi ( menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain.
Langkah-langkah Proses Pengelolaan Risiko
1.      Mengidentifikasi/menentukan terlebih dahulu objek/tujuan yang ingin dicapai
melalui pengelolaan risiko
2.      Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian/peril atau
mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi
3.      Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial
4.      Mencari cara atau kombinasi cara-cara yang paling baik, paling tepat dan
paling ekonomis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul
akibat terjadinya suatu peril
5.      Mengkoordinir dan mengimplementasikan/melaksanakan keputusankeputusan
yang telah diambil untuk menanggulangi risiko
6.      Mengadministrasi, memonitor, dan mengevaluasi semua langkah-langkah
atau strategi yang telah diambil dalam menanggulangi risiko.
Kedudukan Manajer Risiko
Di indonesia pada saat ini memang belum ada perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian khusus menangani pengelolaan resiko secara keseluruhan.
Secara umum tugas manajer resiko adalah : mengidentifikasi dan mengukur kerugian dari eksposur, menyelesaikan klaim asuransi, merencanakan dan mengelola jaminan tenaga kerja, mengontrol kerugian dan keselamatan kerja.
Kerjasama dengan Departemen Lain
Dalam pelaksanaan penanggulangan resiko, manajer resiko perlu bekerja sama secara harmonis dengan departemen lain seperti :
·         Bagian akunting : berkaitan dengan upaya mengurangi penggelapan dan pencurian oleh karyawan sendiri.
·         Bagian keuangan : berkaitan dengan informasi tentang kerugian dan gangguan terhadap cash flow
·         Bagian marketing : berkaitan dengan resiko dengan pelanggan.
·         Bagian produksi : berkaitan dengan pencegahan terhadap produk cacat, pemborosan bahan baku, kecelakaan kerja.
·         Bagian engineering dan maintenance : berkaitan dengan tanggung jawab desain, maintenance dan perawatan terhadap gedung dan peralatan.
·         Bagian personalia : berkaitan dengan penanggulangan resiko yang berkaitan dengan diri karyawan.



sumber :