► Gaya Hidup
Sikap serta gaya hidup seseorang menjadi salah satu hal yang
akan menentukan apa yang dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai
disiplin ilmu tentang manusia dan perilaku pada hakekatnya adalah untuk
mengubah pandangannya terhadap diri sendiri. Pandangan dan anggapan kita
terhadap diri sendiri adalah modal atau landasan yang menentukan bagaimana kita
bersikap, bertindak, berpikir dan berkomunikasi dalam kehidupan ini.
Gaya hidup bahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya. Selain itu, gaya hidup yang bahagia dan penuh semangat juga dapat mempengaruhi orang lain yang melihatnya, sehingga tanpa sadar dia akan termotivasi untuk mengikuti gaya hidup seperti itu. Dengan begitu kita akan mudah mendapatkan banyak sahabat, yang tentunya akan menunjang sukses berkomunikasi dengan orang lain.
Gaya hidup bahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, bukan sebaliknya. Selain itu, gaya hidup yang bahagia dan penuh semangat juga dapat mempengaruhi orang lain yang melihatnya, sehingga tanpa sadar dia akan termotivasi untuk mengikuti gaya hidup seperti itu. Dengan begitu kita akan mudah mendapatkan banyak sahabat, yang tentunya akan menunjang sukses berkomunikasi dengan orang lain.
► Mengatur Waktu
Waktu adalah komoditi yang lentur dan terus menerus. Bagi
orang sibuk banyak yang mengeluhkan kekurangan waktu, padahal sebenarnya waktu
tidak pernah bisa berkurang. Yang menjadi masalah bukanlah bagaimana
mendapatkan waktu lebih, tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah ada
untuk melakukan kegiatan yang berguna guna mencapai tujuan kita.
Agar waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar aktivitas yang penting sebagai prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat menghasilkan sesuatu. Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang penting, maka kita tidak akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.
Untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Agar waktu yang kita miliki tidak terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar aktivitas yang penting sebagai prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat menghasilkan sesuatu. Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang penting, maka kita tidak akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.
Untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
·
Dengarkan agar tetap pada jalur
·
Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi
yang favorable
·
Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk
atau intruksi
·
Buatlah memo singkat dan tepat agar dapat mendapat
hasil yang diharapkan
·
Bila ragu-ragu cari sumbernya
·
Hindari sikap hiper-responsif
► Faktor – Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier
1.
Job description sebagai pegangan
2.
Mempunyai ketrampilan dasar atau basic skill
yang prima
3.
An iron will in the velvet voice : nada yang ramah
dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu lawan bicara.
4.
Agenda kerja
5.
Kekompakan sebagai team, dengan atasan dan
rekan-rekan
6.
Interpersonal skill ( agama, moral etika bisnis
dan social psychology)
7.
Wawasan
► Penampilan Serasi
Untuk berkomunikasi secara baik, ada banyak faktor yang
menentukan keberhasilan berkomunikasi. Selain kemampuan membuat ide atau
gagasan, situasi dan pihak-pihak yang terkait, penampilan juga menjadi salah
satu hal yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Penampilan yang menarik,
segar, dan serasi akan turut menunjang suksesnya berkomunikasi dengan orang
lain.
► Lambang – lambang Dalam Komunikasi
1.
Lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
2.
Lambang gambar dan huruf serta angka-angka (
rambu-rambu lalu lintas)
3.
Lambang benda-benda tertentu (seperti pemberian
bunga sebagai bentuk rasa simpati)
4.
Lambang warna (misal, warna hitam untuk suasana
sedih)
Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam
proses komunikasi, yaitu komunikator (communicator), pesan (message), saluran
(channel), dan audiens. Dalam riset kebahasaan, komunikator adalah juga pesan
kalau tidak dalam bentuk kata-kata, gambar atau tanda menjadi kode atau simbol.
Orang yang berperan sebagai audiens dikenal sebagai penerjemah kode-kode,
simbol dan sebagainya yang disebut dekoder.
Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang ditanamkan bisa mengalami distorsi atau disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal ini disebut dissonance.
Disonansi dapat terjadi karena distraksi antara sumber dan audiens, hambatan (channel noise). Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hambatan mencapai saling pengertian yang disebabkan oleh faktor kebahasaan. Dalam hal ini, tingkat kerangka referensi antara komunikator dan komunikan tidak sama.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal communication, atau dikenal dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata, pakaian, kosmetik, kualitas suara, dan lainnya.
Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan dan anjuran.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atua efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklarifikasikan menurut kadarnya, yaitu :
Sebuah pesan yang diyakini dan nilai-nilai yang ditanamkan bisa mengalami distorsi atau disalahartikan (misinterpreted). Bila interpretasi yang salah diambil alih oleh orang lain, hal ini disebut dissonance.
Disonansi dapat terjadi karena distraksi antara sumber dan audiens, hambatan (channel noise). Hambatan kedua adalah semantic noise, yaitu hambatan mencapai saling pengertian yang disebabkan oleh faktor kebahasaan. Dalam hal ini, tingkat kerangka referensi antara komunikator dan komunikan tidak sama.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam proses komunikasi adalah apa yang disebut non-verbal communication, atau dikenal dengan istilah silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language, seperti ekspresi wajah, gerakan mata, pakaian, kosmetik, kualitas suara, dan lainnya.
Teknik berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan dan anjuran.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atua efek tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat diklarifikasikan menurut kadarnya, yaitu :
1. Dampak Kognatif
Adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia
menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan kata lain tujuan
komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.
2. Dampak Afektif
Tujuan komunikator bukan hanya upaya komunikan tahu, tetapi
tergerak hatinya, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan
sebagainya.
3. Dampak Behavioral
Dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan atau kegiatan.
No comments:
Post a Comment